Senin, 07 Mei 2012

PEMADAM KEBAKARAN

TUGAS ENGINEERING
“PEMADAM KEBAKARAN”

Disusun Oleh : Cicilia Putri Setyorini

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO
(STIPRAM) YOGYAKARTA
2012

PENDAHULUAN

PEMADAM KEBAKARAN
Pemadam kebakaran adalah petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.

ALAT PEMADAM API
Alat Pemadam Api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.

Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.

Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.

Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh Cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering (kelas D) .

Alat Pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram (1 sampai 30 pon), karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan

PEMBAHASAN
Api merupakan kebutuhan manusia sehari-hari. Kebutuhan terhadap api itu tidak bisa dihindari karena ketika malam hari manusia memerlukan penerangan. Tentunya amanusia menghadapi masalah sebelum mampu menciptakan api. Keadaan ini mendorong manusia untuk berfikir agar dapat mengontrol api, sehingga api dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam perkembangan selanjutnya, penggunaan api dimasa itu memberi pengaruh dalam mengakhiri masa nomaden.

            Hal ini juga berdampak terhadap perkembangan sosial dan politik seiring dengan perkembangannya pemiman penduduk yang sudah menetap, akan tetapi api yang sudah diketahui dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetap dipandang sebagai elemen suci dan hebat. Banyak mitologi yang menganalogikan api menjadi sifat atau karakter manusia. Ketika manusia merasakan pengalaman bahwa api juga bersifat sangat merusak, sejak itu manusia terdorong untuk mengetahui cara mengontrol keganasan api. Ini terjadi kira-kira 300 tahun sebelum masehi (SM) di Roma.Ketika itu petugas pemadam kebakaran dan penjaga malam dibentuk dan ditugaskan kepada sekelompok orang yang diberi nama Familia Publica dan operasional dari kelompok oni diawasi oleh komote negara.

            Dalam buku yang berjudul Principles of Protection karya Arthur Cote, P.E dan Percy Bugbee dijelaskan, dizaman pemerintahan kaisar Agustus (Gaius Julius Caesar Octavianus) pada 27 SM sampai 12 Masehi, roma mengembangkan “departemen kebakaran” untuk tipe penghunian. Dan departement ini mengorganisir para budak dan warga negara dalam wadah yang bernama Satuan Jaga (pelayanan penjagaan). Selanjutnya dikeluarkan dekrit yang seluruh rakyat wajib menjaga dan mengontrol api.

            Adapun satuan jaga tersebut merupakan organisasi (pemadam kebakaran) yang pertama. Dibentuknya satuan ini bertujuan untuk melindungi manusia terhadap bahaya kebakaran. Tugas utama mereka adalah melakukan patroli dan perngawasan pada malam hari  (dilakukan oleh Nocturnes). Dalam perkembanngan selanjutnya, setiap anggota pasukan mempunyai tugas khusus bila terjadi kebakaran. Contohnya, beberapa anggota (aquarii) membawa air dalam ember ke lokasi kebakaran. Kemudian dibangun pipa air (aquaducts) untukmembawa air keseluruh kota, dan pompa tangan dikembangkan guna membantu penyemprotan air ke api. Siponarii adalah sebutan bagi pengawas pompa, dan komandan pemadam kebakaran dinamakan Praefectus Vigilum yang memikul seluruh tanggung jawab satuan siaga.

            Sedangkan hukum romawi mengutus Quarstionarius (sekarang sama dengan polisi kebakaran) yang bertugas mengklarifikasi sebab-sebab terjadinya kebakaran./ pemerintah kerajaan romawi pada masa itu mulai menentukan kebijakan mengenai penggunaan selang kulit bagi kepentingsn  pemadam kebakaran. Petugasnya juga membawa bantal besar kelokasi kebakaran, sehingga orang yang terjebak digedung tinggi dapat meloncat dan mendarat diatas bantal tersebut.

            Marco Polo mencatat tentang tata negara belahan timur pada abad 14 yakni pasukan rakyat dari pasukan pengawas  dan pasukan kebakaran yang mempunyai tugas pencegahan kebakaran telah terbentuk di Hangchow. Mereka dalam melaksanakan tugasnya satu sampai dua ribu orang untuk memadamkan api. Ribuan pasukan itu dibagi menjadi  kelompok yang terdiri 10 orang, 5 orang berjaga pada siang, dan selebihnya berjaga pada malam hari.

Peraturan Tentang Proteksi Kebakaran Ketika kerjaan Romawi jatuh, sangat sedikit dan hampir tidak ada usaha untuk membentuk organisasi yang melindungi dan mengontrol kebakaran. Hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Ketika itu hanya ada peraturan tentang proteksi kebakaran yang bernama Curfew (bahasa Perancis: mengatasi kebakaran) yang mengharuskan rakyat memadamkan api pada jam tertentu di malam hari. Selain Curfew, peraturan hampir serupa dibuat di Oxford Inggris pada tahun 872.


Pada tahun 1189, Wali Kota pertama Inggris membuat peraturan yang mengharuskan bangunan baru berdinding dan atap batu atau ubin. Sedangkan penggunaan atap rumah dari ilalang yang sudah cukup tua usianya dilarang. Kemudian, pada tahun 1566, di Manchester dibuat peraturan tentang penyimpanan tentang penyimpanan bahan bakar yang aman untuk oven roti. Dan peraturan ini merupakan Undang-undang per-tama yang dibuat dalam rangka pencegahan kebakaran, yang tidak berhubungan langsung dengan struktur bangunan. Adapun Undang-undang negara yang pertama kali dibuat adalah Undang-undang Parlemen Inggris (1583), yang menyangkut ketentuan larangan pembuatan lilin dengan cara mencairkan lemak di dalam bangunan perumahan. Pada tahun 1647, pembuatan cerobong asap yang terbuat dari kayu dilarang. Pada tahun 1666 di London ter-jadi kebakaran. Atas peristiwa ini dibentuk peraturan tentang bangunan yang komplit. Namun sampai tahun 1774 belum juga terbentuk komisi yang bertugas menegakkan peraturan. Bisa dibayangkan, betapa mandul nya peraturan maupun Undang-undang tentang pencegahan kebakaran yang telah dibuat selama kurun waktu lebih satu abad ketika itu. Sampai tahun 1824 komisi yang dimaksud di atas belum juga terbentuk. 

Pada tahun itu di Edinburgh, Skotlandia, dibentuk pasukan kebakaran. Tugas pasukan ini mengembangkan peraturan mengenai proteksi kebakaran, dan standar operasi yang lebih maju. Yang ditunjuk sebagai komandan pasukan kebakaran di Edinburgh adalah peneliti yang bernama James Braidwood. Ia penulis buku pegangan (handbook) tentang operasi Departemen Kebakaran. Buku pegangan karyanya itu lebih maju dibanding teori sebelumnya yang dibuat oleh James pada 1830. Buku ini berisikan 396 standar dan gambaran tentang pelayanan terbaik yang harus dilakukan Departemen Kebakaran.

FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN
1. Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),
2. Panas ( Suhu )- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)
3. Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.

Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungan segitiga kebakaran . Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatas tidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar

Jenis dan Macam Alat Pemadam KebakaranBerdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadibeberapa jenis antara lain :
1. Kebakaran Kelas A
Alat Pemadam Api kelas A adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya. 
2. Kebakaran Kelas B
Alat Pemadam Api kelas B adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari bahan cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi, gas, lemak dan sejenisnya. 
3. Kebakaran Kelas C
Alat Pemadam Api kelas C adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran pada alat-alat listrik. 
4. Kebakaran Kelas D
Alat Pemadam Api kelas D adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium, Titanium dan lain-lain. 
Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran :
  • Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
  • Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
  • Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.
  • Bahan Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :
  1. Bahan pemadam Air
  2. Bahan pemadam Busa (Foam)
  3. Bahan pemadam Gas CO2
  4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)
  5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)
Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
- Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.
- Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :
  • a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
  • b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
  • c. Menghasilkanudara segar
  • d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan dan kerugian bahan air :
Keuntungan:
  1. sebagai media pendingin yang baik
  2. mudah didapat dan besar jumlahnya
  3. biaya eksploitasi rendah
Kerugian :
  1. menghantar listrik
  2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)
  3. dapat merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik
  4. menambah panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu
  • Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik , Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air
  • Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %- Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.
  • Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
  • Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher)
  1. Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,
  2. Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitusebagai berikut :
  1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
  2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut. Untuk lebih jelasnya bagimana tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan yg berbeda lihat video bawah .semoga bermanfaat salam ridwan garcia
Pelacak dan pemadam api otomatis
Firedetect adalah sebuah alat pemadam kebakaran otomatis yang bekerja sendiri secara pneumatic tanpa bantuan perangkat elektronik seperti yang terdapat pada system pemadam api konvensional diperuntukkan untuk ruang tertutup mikro (panel, kubikal, atau ruang mesin). Selang Firedetect ini terbuat dari bahan polymer khusus yang mana selang ini sebagai sensor nyala api dan sebagai penyalur gas pemadam api sekaligus sebagai nozzle. Firedetect tidak tergantung pendeteksian pada satu titik saja tetapi di sepanjang daerah yang cenderung terjadi mula api yang dilewati selang flexible firedetect. Sistem pemadam semacam ini dapat digunakan secara tersendiri (individu) atau dapat juga dihubungkan ke alarm system.
Rumah merupakan area dimana kita dan segenap anggota keluarga ingin merasa aman dan nyaman terutama saat kita sedang berisitirahat. Tetapi bahaya tetap saja dapat menghampiri kita setiap saat. Oleh karena itu, proteksi dari bahaya-bahaya tetap harus menjadi pertimbangan kita. Salat satu cara proteksi dini untuk mencegahnya adalah dengan memanfaatkan sistem alarm. 

Umumnya,perangkat keamanan yang sering kita lihat untuk rumah adalah dipasangnya kamera CCTV. Namun, sebenarnya tidak hanya CCTV camera saja, kita dapat melengkapinya dengan menggunakan integrasi sistem alarm rumah untuk keamanan yang lebih maksimal.

Sistem alarm rumah atau dikenal dengan residential intruder alarm system adalah sistem untuk memberikan peringatan dini terhadap bahaya pencurian. Saat ini alarm rumah bukan hanya sekedar bunyi raungan sirine yang membosankan.

Ternyata lebih dari itu, perkembangan teknologi alarm berkembang dengan pesat. Gunnebo Indonesia sebagai salah satu perusahaan multinasional dalam bidang fire dan security juga menyediakan sistem alarm rumah yang dapat dikendalikan dari mana saja melalui internet dan bahkan dapat dimonitoring oleh Gunnebo Monitoring Center yang beroperasi non-stop 24 jam. Penggabungan alarm dengan system CCTV juga dapat menghasilkan sistem peringatan yang ideal.

Sistem alarm rumah umumnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yaitu:
Control Panel :
Contorl panel merupakan pengendali utama yang menjadi otak dari sebuah sistem alarm. 
Mobil Pemadam Kebakaran :
Mobil pemadam kebakaran gunnebo (fire engine by gunnebo)
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan besar, bahaya terhadap kebakaran tidak dapat dihindari. Karena jumlah armada dari dinas pemadam kebakaran terbatas, saat ini beberapa perusahaan besar seperti pabrik, industri, dan beberapa perkantoran sudah mulai menggunakan mobil pemadam kebakaran (fire engine) sebagai salah satu cara untuk menanggulangi bahaya kebakaran.

Gunnebo sebagai salah satu perusahaan multinasional dalam bidang fire dan security menyediakan berbagai produk pemadam termasuk diantaranya mobil pemadam kebakaran mulai dari unit pemadam sederhana sampai unit pemadam besar, dengan kapasitas mulai dari 3.000 liter sampai dengan 12.000 liter.

Mobil Pemadam Kebakaran Gunnebo Drop In Unit (GDU)

Gunnebo Drop In Unit (GDU) merupakan salah satu mobil pemadam kebakaran/ fire engine sederhana yang dirancang untuk daerah kawasan industri, hotel/ resort, kawasan perumahan, kehutanan, perkebunan, perkotaan yang padat penduduk dengan jalan akses yang relatif kecil yang tidak mungkin dilalui oleh mobil pemadam kebakaran besar.
GDU memiliki performance pemadaman sama dengan layaknya mobil pemadam besar. GDU juga memiliki kelebihan tahan terhadap cuaca dan mudah dalam perawatan. GDU sangat fleksibel dipasang diatas berbagai jenis kendaraan. Pelanggan dapat menentukan sendiri kendaraan sesuai dengan kondisi dan penempatan unitnya tersebut. 
Temuan baru yang efektif & efisien mencegah kebakaran

Sekelompok ilmuwan Siam Safety Premier  Co., Ltd telah melakukan riset selama bertahun2 untuk mengembangkan system pencegah kebakaran yang efektif & efisien.

Para ilmuwan tersebut berhasil menciptakan alat pencegah kebakaran yang bekerja otomatis, tanpa listrik, tanpa bantuan manusia & tanpa bantuan alat pendukung lainnya. Alat ini diberi nama Elide Fire, berbentuk bola berdiameter 14,5 cm dengan berat cuma 1,3 kg.
Para penemu yakin Elide Fire mampu membantu masyarakat dunia dalam memerangi bahaya kebakaran yang semakin memprihatinkan seluruh dunia. Penemuan fenomenal  ini diganjar penghargaan prestisius dari World Intelectual Property Organization (WIPO), Brussels Eureka Award & 15 penghargaan bergengsi lainnya.
Saat ini diyakini Elide Fire akan menjadi paradigma baru dalam penanganan bahaya kebakaran di seluruh dunia. Penemuan ini telah mendapat patent  internasional PCT oleh 142 Negara di dunia.
            Penemu Elide Fire menyatakan bahwa alat ini didesain mampu mencegah kebakaran secara efektif karena memadamkan api ketika masih kecil (initial fire), sehingga kebakaran tidak terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar