TUGAS ENGINEERING
Disusun Oleh : Cicilia Putri Setyorini
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO
PEMADAM KEBAKARAN
Pemadam
kebakaran adalah petugas
atau dinas
yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain
terlatih untuk menyelamatkan korban
dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung
runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam
kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam
dinas gawat darurat.
ALAT
PEMADAM API
Alat
Pemadam Api
adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api
atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi
darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah
tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api
terdiri dari sebuah tabung ber tekanan
tinggi yang
berisi bahan pemadam api.
Ada dua jenis utama alat
pemadam kebakaran : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh
cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang
yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang
digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada
alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat
pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di
dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan
Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan
lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.
Jenis ini tidak seperti biasa,
digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan
kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena
lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan
pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak
seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini
menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge
nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.
Jenis alat pemadam yang
digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh Cartridge tersedia dalam bahan
kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa,
kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering (kelas D) .
Alat Pemadam api selanjutnya terbagi
lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam
dengan berat antara 0,5-14 kilogram (1 sampai 30 pon), karena mudah dibawa
dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki
berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan
di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan
Api merupakan kebutuhan manusia
sehari-hari. Kebutuhan terhadap api itu tidak bisa dihindari karena ketika
malam hari manusia memerlukan penerangan. Tentunya amanusia menghadapi masalah
sebelum mampu menciptakan api. Keadaan ini mendorong manusia untuk berfikir
agar dapat mengontrol api, sehingga api dapat bermanfaat bagi kehidupannya.
Dalam perkembangan selanjutnya, penggunaan api dimasa itu memberi pengaruh
dalam mengakhiri masa nomaden.
Hal
ini juga berdampak terhadap perkembangan sosial dan politik seiring dengan
perkembangannya pemiman penduduk yang sudah menetap, akan tetapi api yang sudah
diketahui dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetap dipandang sebagai
elemen suci dan hebat. Banyak mitologi yang menganalogikan api menjadi sifat
atau karakter manusia. Ketika manusia merasakan pengalaman bahwa api juga
bersifat sangat merusak, sejak itu manusia terdorong untuk mengetahui cara
mengontrol keganasan api. Ini terjadi kira-kira 300 tahun sebelum masehi (SM)
di Roma.Ketika itu petugas pemadam kebakaran dan penjaga malam dibentuk dan
ditugaskan kepada sekelompok orang yang diberi nama Familia Publica dan
operasional dari kelompok oni diawasi oleh komote negara.
Dalam
buku yang berjudul Principles of Protection karya Arthur Cote, P.E dan Percy
Bugbee dijelaskan, dizaman pemerintahan kaisar Agustus (Gaius Julius Caesar
Octavianus) pada 27 SM sampai 12 Masehi, roma mengembangkan “departemen
kebakaran” untuk tipe penghunian. Dan departement ini mengorganisir para budak
dan warga negara dalam wadah yang bernama Satuan Jaga (pelayanan penjagaan).
Selanjutnya dikeluarkan dekrit yang seluruh rakyat wajib menjaga dan mengontrol
api.
Adapun
satuan jaga tersebut merupakan organisasi (pemadam kebakaran) yang pertama.
Dibentuknya satuan ini bertujuan untuk melindungi manusia terhadap bahaya
kebakaran. Tugas utama mereka adalah melakukan patroli dan perngawasan pada
malam hari (dilakukan oleh Nocturnes).
Dalam perkembanngan selanjutnya, setiap anggota pasukan mempunyai tugas khusus
bila terjadi kebakaran. Contohnya, beberapa anggota (aquarii) membawa air dalam
ember ke lokasi kebakaran. Kemudian dibangun pipa air (aquaducts) untukmembawa
air keseluruh kota, dan pompa tangan dikembangkan guna membantu penyemprotan
air ke api. Siponarii adalah sebutan bagi pengawas pompa, dan komandan pemadam
kebakaran dinamakan Praefectus Vigilum yang memikul seluruh tanggung jawab
satuan siaga.
Sedangkan
hukum romawi mengutus Quarstionarius (sekarang sama dengan polisi kebakaran)
yang bertugas mengklarifikasi sebab-sebab terjadinya kebakaran./ pemerintah
kerajaan romawi pada masa itu mulai menentukan kebijakan mengenai penggunaan
selang kulit bagi kepentingsn pemadam
kebakaran. Petugasnya juga membawa bantal besar kelokasi kebakaran, sehingga
orang yang terjebak digedung tinggi dapat meloncat dan mendarat diatas bantal
tersebut.
Marco
Polo mencatat tentang tata negara belahan timur pada abad 14 yakni pasukan
rakyat dari pasukan pengawas dan pasukan
kebakaran yang mempunyai tugas pencegahan kebakaran telah terbentuk di
Hangchow. Mereka dalam melaksanakan tugasnya satu sampai dua ribu orang untuk
memadamkan api. Ribuan pasukan itu dibagi menjadi kelompok yang terdiri 10 orang, 5 orang
berjaga pada siang, dan selebihnya berjaga pada malam hari.
Peraturan Tentang
Proteksi Kebakaran Ketika kerjaan Romawi jatuh, sangat sedikit dan hampir tidak
ada usaha untuk membentuk organisasi yang melindungi dan mengontrol kebakaran.
Hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Ketika itu hanya ada peraturan
tentang proteksi kebakaran yang bernama Curfew (bahasa Perancis: mengatasi
kebakaran) yang mengharuskan rakyat memadamkan api pada jam tertentu di malam
hari. Selain Curfew, peraturan hampir serupa dibuat di Oxford Inggris pada
tahun 872.
Pada tahun 1189, Wali Kota pertama Inggris membuat peraturan yang mengharuskan
bangunan baru berdinding dan atap batu atau ubin. Sedangkan penggunaan atap
rumah dari ilalang yang sudah cukup tua usianya dilarang. Kemudian, pada tahun
1566, di Manchester dibuat peraturan tentang penyimpanan tentang penyimpanan
bahan bakar yang aman untuk oven roti. Dan peraturan ini merupakan
Undang-undang per-tama yang dibuat dalam rangka pencegahan kebakaran, yang
tidak berhubungan langsung dengan struktur bangunan. Adapun Undang-undang
negara yang pertama kali dibuat adalah Undang-undang Parlemen Inggris (1583),
yang menyangkut ketentuan larangan pembuatan lilin dengan cara mencairkan lemak
di dalam bangunan perumahan. Pada tahun 1647, pembuatan cerobong asap yang
terbuat dari kayu dilarang. Pada tahun 1666 di London ter-jadi kebakaran. Atas
peristiwa ini dibentuk peraturan tentang bangunan yang komplit. Namun sampai
tahun 1774 belum juga terbentuk komisi yang bertugas menegakkan peraturan. Bisa
dibayangkan, betapa mandul nya peraturan maupun Undang-undang tentang
pencegahan kebakaran yang telah dibuat selama kurun waktu lebih satu abad
ketika itu. Sampai tahun 1824 komisi yang dimaksud di atas belum juga
terbentuk.
Pada tahun itu di Edinburgh, Skotlandia, dibentuk pasukan kebakaran.
Tugas pasukan ini mengembangkan peraturan mengenai proteksi kebakaran, dan
standar operasi yang lebih maju. Yang ditunjuk sebagai komandan pasukan
kebakaran di Edinburgh adalah peneliti yang bernama James Braidwood. Ia penulis
buku pegangan (handbook) tentang operasi Departemen Kebakaran. Buku pegangan
karyanya itu lebih maju dibanding teori sebelumnya yang dibuat oleh James pada
1830. Buku ini berisikan 396 standar dan gambaran tentang pelayanan terbaik
yang harus dilakukan Departemen Kebakaran.
FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN
1. Bahan yang
mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin,
minyak,acetelin dll),
2. Panas ( Suhu
)- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari
Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi
Kimia, Kompresi Udara)
3. Oksigen ( O2
)- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan
persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat,
sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api.
Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara
memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.
Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang
cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungan segitiga
kebakaran . Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut
diatas tidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap
kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan
menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b.
Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan
barang-barang yang mudah terbakar
Jenis dan Macam Alat Pemadam KebakaranBerdasarkan bahan yang terbakar maka
api dapat dibedakan menjadibeberapa jenis antara lain :
1. Kebakaran Kelas A
Alat Pemadam Api kelas A adalah jenis Alat
Pemadam Kebakaran dari bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
pakaian dan sejenisnya.
2. Kebakaran Kelas B
Alat Pemadam Api kelas B adalah jenis Alat
Pemadam Kebakaran dari bahan cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi,
gas, lemak dan sejenisnya.
3. Kebakaran Kelas C
Alat Pemadam Api kelas C adalah jenis Alat
Pemadam Kebakaran dari listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk
kebakaran pada alat-alat listrik.
4. Kebakaran Kelas D
Alat Pemadam Api kelas D adalah jenis Alat
Pemadam Kebakaran dari logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium,
Titanium dan lain-lain.
Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan
kebakaran :
- Cara
penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan /
benda-benda yang dapat terbakar
- Cara
pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau
suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas
dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
- Cara
Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar
/ prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.
- Bahan
Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan
dipakaipada saat ini antara lain :
- Bahan
pemadam Air
- Bahan
pemadam Busa (Foam)
- Bahan
pemadam Gas CO2
- Bahan
pemadam powder kering (Dry chemical)
- Bahan
pemadam Gas Halon (BCF)
Bahan pemadam
Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah
yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
- Air disamping
menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir
masuknya oksigen apabila dikabutkan.
- Pada saat ini
bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog),
karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air
antara lain :
- a.
Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air
yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1
liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas
sampai 300 kcal.
- b.
Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel
pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
- c.
Menghasilkanudara segar
- d. Dapat
digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan dan kerugian bahan air :
Keuntungan:
- sebagai
media pendingin yang baik
- mudah
didapat dan besar jumlahnya
- biaya
eksploitasi rendah
Kerugian :
- menghantar
listrik
- dikapal
dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)
- dapat
merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik
- menambah
panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu
- Bahan
pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran
kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat
(Kelas A) kurang baik , Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran
dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara
dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda
yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses
pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa
mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah
bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air
- Bahan
pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida
berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis
kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir
dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %-
Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain
tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.
- Bahan
pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat
digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia /
binatang karena tidak beracun,
- Bahan dry
chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda
(multi purpose extinguisher)
- Tidak
menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga
dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,
- Dapat
menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitusebagai
berikut :
- Pertama
harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka
penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
- Arahkan
pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap
untuk menutup nyala api tersebut. Untuk lebih jelasnya bagimana
tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan
yg berbeda lihat video bawah .semoga bermanfaat salam ridwan garcia
Pelacak dan pemadam
api otomatis
Firedetect adalah sebuah alat pemadam
kebakaran otomatis yang bekerja sendiri secara pneumatic tanpa bantuan
perangkat elektronik seperti yang terdapat pada system pemadam api konvensional
diperuntukkan untuk ruang tertutup mikro (panel, kubikal, atau ruang mesin).
Selang Firedetect ini terbuat dari bahan polymer khusus yang mana selang ini
sebagai sensor nyala api dan sebagai penyalur gas pemadam api sekaligus sebagai
nozzle. Firedetect tidak tergantung pendeteksian pada satu titik saja tetapi di
sepanjang daerah yang cenderung terjadi mula api yang dilewati selang flexible
firedetect. Sistem pemadam semacam ini dapat digunakan secara tersendiri
(individu) atau dapat juga dihubungkan ke alarm system.
Rumah merupakan area dimana kita dan segenap anggota keluarga ingin merasa
aman dan nyaman terutama saat kita sedang berisitirahat. Tetapi bahaya tetap
saja dapat menghampiri kita setiap saat. Oleh karena itu, proteksi dari
bahaya-bahaya tetap harus menjadi pertimbangan kita. Salat satu cara proteksi
dini untuk mencegahnya adalah dengan memanfaatkan sistem alarm.
Umumnya,perangkat keamanan yang sering kita lihat untuk rumah adalah
dipasangnya kamera CCTV. Namun, sebenarnya tidak hanya CCTV camera saja, kita
dapat melengkapinya dengan menggunakan integrasi sistem alarm rumah untuk
keamanan yang lebih maksimal.
Sistem alarm rumah atau dikenal dengan residential intruder alarm system
adalah sistem untuk memberikan peringatan dini terhadap bahaya pencurian. Saat
ini alarm rumah bukan hanya sekedar bunyi raungan sirine yang membosankan.
Ternyata lebih dari itu, perkembangan teknologi alarm berkembang dengan
pesat. Gunnebo Indonesia sebagai salah satu perusahaan multinasional dalam
bidang fire dan security juga menyediakan sistem alarm rumah yang dapat
dikendalikan dari mana saja melalui internet dan bahkan dapat dimonitoring oleh
Gunnebo Monitoring Center yang beroperasi non-stop 24 jam. Penggabungan alarm
dengan system CCTV juga dapat menghasilkan sistem peringatan yang ideal.
Sistem alarm rumah umumnya terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan, yaitu:
Contorl panel merupakan pengendali utama
yang menjadi otak dari sebuah sistem alarm.
Mobil Pemadam
Kebakaran :
Mobil pemadam
kebakaran gunnebo (fire engine by gunnebo)
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan besar, bahaya
terhadap kebakaran tidak dapat dihindari. Karena jumlah armada dari dinas
pemadam kebakaran terbatas, saat ini beberapa perusahaan besar seperti pabrik,
industri, dan beberapa perkantoran sudah mulai menggunakan mobil pemadam
kebakaran (fire engine) sebagai salah satu cara untuk menanggulangi bahaya
kebakaran.
Gunnebo sebagai salah satu perusahaan multinasional dalam bidang fire dan
security menyediakan berbagai produk pemadam termasuk diantaranya mobil pemadam kebakaran mulai
dari unit pemadam sederhana sampai unit pemadam besar, dengan kapasitas mulai
dari 3.000 liter sampai dengan 12.000 liter.
Mobil Pemadam
Kebakaran Gunnebo Drop In Unit (GDU)
Gunnebo Drop In Unit (GDU) merupakan salah satu mobil pemadam kebakaran/
fire engine sederhana yang dirancang untuk daerah kawasan industri, hotel/
resort, kawasan perumahan, kehutanan, perkebunan, perkotaan yang padat penduduk
dengan jalan akses yang relatif kecil yang tidak mungkin dilalui oleh mobil
pemadam kebakaran besar.
GDU memiliki performance pemadaman sama dengan
layaknya mobil pemadam besar. GDU juga memiliki kelebihan tahan terhadap cuaca
dan mudah dalam perawatan. GDU sangat fleksibel dipasang diatas berbagai jenis
kendaraan. Pelanggan dapat menentukan sendiri kendaraan sesuai dengan kondisi
dan penempatan unitnya tersebut.
Temuan baru yang efektif &
efisien mencegah kebakaran
Sekelompok
ilmuwan Siam Safety Premier Co., Ltd telah melakukan riset selama
bertahun2 untuk mengembangkan system pencegah kebakaran yang efektif &
efisien.
Para
ilmuwan tersebut berhasil menciptakan alat pencegah kebakaran yang bekerja
otomatis, tanpa listrik, tanpa bantuan manusia & tanpa bantuan alat
pendukung lainnya. Alat ini diberi nama Elide Fire, berbentuk bola berdiameter
14,5 cm dengan berat cuma 1,3 kg.
Para
penemu yakin Elide Fire mampu membantu masyarakat dunia dalam memerangi bahaya
kebakaran yang semakin memprihatinkan seluruh dunia. Penemuan fenomenal
ini diganjar penghargaan prestisius dari World Intelectual Property
Organization (WIPO), Brussels Eureka Award & 15 penghargaan bergengsi
lainnya.
Saat
ini diyakini Elide Fire akan menjadi paradigma baru dalam penanganan bahaya
kebakaran di seluruh dunia. Penemuan ini telah mendapat patent
internasional PCT oleh 142 Negara di dunia.
Penemu Elide Fire menyatakan bahwa alat ini didesain mampu
mencegah kebakaran secara efektif karena memadamkan api ketika masih kecil
(initial fire), sehingga kebakaran tidak terjadi.