Demi KITA aku bertahan, bertahan diantara tumpukan keraguan ini. Demi apa lagi, kalau bukan demi KITA. Kata KITA seringkali membuatku tertekan, karena KITA itu berbeda, ya.. dan akan selalu begini. KITA dipertemukan dan nantinya akan dipisahkan. Ini bukan masalah kematian, ini masalah Legalitas. Legalitas yang menghantarkan KITA di tepi puncak tertinggi sebuah penyiksaan. Bukan lagi masalah aku dan kamu, ini sudah menjadi masalah mereka. Iya mereka, mereka yang sejak dulu KITA kenal dengan nama keluarga. Bisakah kau lebih menyakinkan aku bahwa semua ini akan baik-baik saja ? Tolong tenangkan aku dengan segala rasa nyaman itu. Rasa yang kini menjerat perasaanku padamu. Akankah KITA terus bersandar pada kekuatan KITA masing-masing ? Mengegoiskan ikatan ini dan mengabaikan Legalitas ? Keegoisan ini seakan menjadi tembok sebuah kekejaman dunia. Dunia seakan mencekikku dengan perbedaan ini. Perbedaan yang tak akan menjadi persamaan. Kau sangat kuat dan begitupun aku. Bukan hanya cinta KITA saja yang kuat, namun keyakinan inipun begitu. Jujur aku tak bisa meninggalkan semua ini untuk sebuah Legalitas. Aku tegar di hadapanmu. Namun semakin KITA melangkah akan semakin sakit KITA dibuatnya. Dan akan lebih banyak orang yang tersakiti akan KITA. Haruskah aku mengalah demi mereka ?
Perbedaan itu memang hal yang sulit untuk dipahami
BalasHapusAku pernah bertanya, bumi ini hanya 1 maka Tuhan pasti ada 1 juga. Tapi kenapa aku harus dipisahkan karena perbedaan? :)
Tuhan adalah kunci di setiap permasalahan yang kita hadapi
Aku berharap KITA itu masih milik aku dan kamu tetapi, sekarang aku yakin KITA itu milik kamu dan dia.
Memohonlah pada Tuhan, jangan menggunakan keegoisan hati karena terkadang hati bisa salah tetapi Tuhan itu adalah suara "hati kecil mu" yang selalu membantu kamu menghadapi masalah dan terkadang tidak kita hiraukan suaranya.
Dengarkanlah Suara Hati KecilMu, memohonlah kepada Tuhan :)
Dari fans mu Coza